Chapter 2
Tittle : Friendship and Love
Author : Ka Rin
Main Cast : - Do kyungsoo
- Kim jong in a.k.a Kai
- Byun Baekhyun
- Park Chanyeol
- Xi Luhan
- Oh Sehun
Other : All KPOP STAR
Rating : T
Genre : Tentuin sendiri
~ ~RS. XXX~ ~
“eungh. . .” Terdengar rengkuhan Kai pertanda
dia mulai siuman dari pingsannya. “Kai, kau sudah sadar.? kau bisa mendengarku?” Tanya Kyungsoo khawatir. Kai melihat Kyungsoo dengan
heran. “Kau? yang membawaku kesini?” Kai malah balik
bertanya. Kyungsoo menganggukkan kepalanya. “Dimana motorku? aku mau pulang!” Ujar Kai sebelum akhirnya dia beranjak turun dari
ranjang pasien. “ Aaaargh!!!” Teriak Kai kesakitan. Kyungsoo dengan sigap
memegang tubuh Kai sehingga Kai tidak terjatuh. “Lepaskan!!” Perintah Kai
sambil melepas tangan Kyungsoo dengan kasar. Terpaksa Kai mendudukan dirinya
kembali ke ranjang pasien miliknya dikarenakan dirinya yang tidak mungkin bisa
pulang dengan kaki terluka seperti itu.
Keheningan menyelimuti mereka. Setelah beberapa
saat, Kyungsoo angkat bicara memecah keheningan tersebut.
“Maafkan aku, mungkin
kau masih marah padaku karena masa lalu. Aku tidak bermaksud mengganggumu, aku
juga tidak sengaja bertemu denganmu. Saat pulang sekolah tadi, eumm..
kecelakaan itu, saat kulihat ternyata kau.” Jeda sesaat. “A..a aku akan menghubungi orang tuamu, setelah itu aku akan pulang..“ Kyungsoo segera beranjak pergi
dari hadapan Kai.
“Tetaplah disini!”
Kyungsoo berbalik dan menatap Kai bingung.
“Ne?”
“Kau harus tanggung jawab.” Ujar Kai.
“Mwo?”
Tanya Kyungsoo bingung.
“Temani aku sampai orang tuaku datang.”
“a-apa..?? ba-iklah.” Ucap Kyungsoo gugup.
Mereka berdua diam seribu bahasa. Kyungsoo
lebih tertarik memperhatikan seluruh isi ruangan rawat tersebut, matanya focus
pada satu persatu benda yang terdapat di ruangan itu. Kai yang tidak sengaja
melihat Kyungsoo dan menatapnya heran. “Kau sedang apa?” Tanya Kai. Pertanyaan
Kai sontak membuat Kyungsoo kaget dan
menghentikan aktifitasnya (mari mengamati benda)
“Ne? ahh.. emm.. aku sedang
mengamati benda di sini, untukku pelajari. Aku menggeluti bidang
ini di sekolah.” Ujar Kyungsoo.
"Benarkah..? sulit dipercaya” Ujar Kai tidak
percaya.
“Waeyo? Apa itu aneh?”
“Ani, hanya saja bakatmu tidak meyakinkan jika
ditempatkan di bidang itu. Kau lebih pantas ada di atas panggung untuk
menyanyikan sebuah lagu atau di dapur untuk memasak masakan yang lezat,
menurutku itu lebih sesuai. Emmh.. aku jadi lapar.”
BLUSHH pipi Kyungsoo langsung mengeluarkan rona merahnya yang merekah.
Kyungsoo tidak percaya apa yang barusan di dengarnya, Kai seperti mengetahui
jelas semua tentang Kyungsoo. Tidak aneh memang, karena mereka kan sudah
berteman sejak kecil. Tapi Kyungsoo saat ini merasa bahwa Kai sangat perhatian padanya.
“Semua
orang juga tahu itu.” Kai melanjutkan kalimatnya. Kyungsoo yang mendengar
kelanjutan dari kata-kata Kai tadi hanya mengerucutkan bibirnya kesal.
‘Skip Time’
“Jongin,
apa yang terjadi chagi?” Terdengar suara umma Kai sesaat setelah memasuki ruangan.
Kai hanya menatap ummanya tanpa berniat untuk menjawab.
“Waeyo?” Tanya umma Kai
saat mendapati anaknya menatapinya.
“Aku mau pulang!” ujar Kai
“Apa boleh?” Tanya
umma Kai.
“Kyungsoo akan merawatku di rumah.” Dengan seenaknya kai mengatakan itu, tanpa bertanya pada kyungsoo.
“MWO? aku?"
“Aku tidak terima penolakan”
“T-ta tapi itu aku..” Wajah Kai men-death glare kyungsoo
“Baiklah.., arasso, aku akan menyempatkan datang
sepulang sekolah.” Jawab Kyungsoo lemah.
Mereka bertiga pun pulang bersama dengan
menggunakan taksi setelah selesai
mengurus administrasi di rumah sakit. Umma Kai berterima kasih pada
Kyungsoo karena menolong Kai dan bersedia merawat Kai.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~IN LUHAN
SCHOOL~~
“Hei, xiumin hyung kau tahu, aku
dengar ada murid baru yang akan masuk ke kelas ini.” Luhan yang duduk di depan
mereka mendengar percakapan kedua temanya itu. Chen yang tadi memberitahukan
kepada temannya yang bernama Kim Min Seok atau biasa di panggil Xiumin.
“Jinja? dia namja atau yeoja?” Lanjut xiumin bertanya pada chen.
“Emmmmmmmmmmm….. memangnya kenapa kalau namja dan kenapa kalau yeoja?” Tanya
chen kembali pada xiumin. “Kalau namja akan ku jadikan suami, dan kalau yeoja
akan ku jadikan saudara.” Jelas xiumin.#(ingat!
Para uke disini author buat jadi yeoja beneran)# “Kenapa terdengar seperti naskah sebuah film?
(-_-) Lagi pula kenapa kau mau menikahinya? Kau bahkan belum bertemu dengannya?ck.
menyebalkan sekali!” Chen langsung beranjak pergi meninggalkan xiumin.
“Ada apa denganya? aneh sekali-_-)” Ujar Luhan yang
membalikan tubunya ke belakang menghadap xiumin. “Molla, dasar chen muka kotak,
marah-marah tidak jelas.” Xiumin menggerutu. “Ahaha.. kau ini.”
“Pagi anak-anak, hari ini kalian
kedatangan teman baru, silakan masuk Oh Sehun” Yoona sonsaengnim mengintrupsi kelas dan langsung
menyuruh murid baru tersebut untuk masuk, dan seluruh penghuni kelas terpesona
pada ketampanan murid baru itu, bahkan Luhan pun tidak berkedip melihatnya.
“Perkenalkan dirimu!” “Ne songsaengnim, Cheoneun Oh Tthsehun imnida,
bangapseumnida.” Ucapan sehun sedikit memaksakan kehendak bibirnya yang tidak bisa
mengucapkan namanya dengan baik. Tetapi Luhan tidak menyadari itu, dia malah
menganggap bahwa sehun sedang gugup. “Baiklah Sehun-ssi, sekarang kau boleh
duduk.” Sehun berjalan melewati beberapa bangku dan berhenti di bang ku yang
kosong disebelah kanan Luhan. Saat Sehun baru duduk, Luhan menyapanya. “Anyeong, naeun Xi Luhan imnida, kau bisa memanggilku Luhan, Sehun-ssi.” Ucap Luhan sambil tersenyum cerah. Sementara Sehun hanya
tersenyum singkat tanpa berniat menjawab Luhan. “apa-apaan dia.. yakk kenapa tidak menjawab?” Tanya Luhan “…” tidak
ada jawaban dari Sehun “Aisshh.. menyebalkan!” gerutu
Luhan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
#Kyungsoo
Room
Kyungsoo sibuk dengan pikirannya sendiri
memikirkan bagaimana bodohnya dia yang tidak bisa menolak permintaan Kai. “ hahhh.. naega eoteokhae? Andweee..!! kenapa aku seperti ini, tidak bisakah aku
menjadi diriku yang biasa, biasanya aku tidak pernah seperti ini. Kau harus
keluarkan keberanianmu Kyungsoo! FIGHTING!!” Kyungsoo memberi semangat
pada dirinya sendiri lalu mulai keluar rumah untuk berangkat ke sekolah.
#Skip Time
~Sepulang sekolah~
Ting.. Tong..
“Kyungsoo ya? tunggu sebentar~” Terdengar suara dari dalam rumah. Ceklek.. “Silakan masuk Kyungsoo~ah”
Ujar umma Kai yang sedari tadi memang sudah menunngu Kyungsoo. “Gamsahamnida imo.”
"Kau mau minum apa Kyungsoo~ah?” “ah.. anyio
ajhuma, aku tidak mau merepotkan.”
“Tidak apa-apa, justru imo yang merepotkanmu karena permintaan Jong in, kau harus
jauh-jauh kesini, sebentar ya imo buatkan minum dulu.”
Kai yang
baru keluar kamar dengan jalan tertatih menghampiri Kyungsoo.
“Kau sudah
datang?” Suara Kai mengintrupsi.
“ne, anyeong”.
"Hanya seperti itu? kau tidak menanyakan kondisiku?"
"eoh..?"
“ohh..
kau sudah keluar kamar, jong in, umma kira kau ingin Kyungsoo ke kamarmu agar
kau mau keluar.” Goda umma Kai
“Umma~!” ujar Kai tidak terima.
“Ck.. ck ck. Kau lihat kan Kyungsoo, Jong in itu badannya saja yang seperti sudah dewasa tapi kelakuannya seperti
anak kecil.”
“Ya!! Kau itu umma ku atau bukan! kenapa menjelek-jelekan
anakmu sendiri eoh~?!, sudahlah kajja kita pergi dari
sini.”
“ ehh.. tapi..” Kai langsung menggandeng tangan
Kyungsoo dan menyeretnya keluar
bersamanya.
Sekarang mereka berada di sebuah taman dekat
rumah Kai. Kai dan Kyungsoo duduk disebuah bangku di taman itu, hening, tidak
ada yang membuka pembicaraan sampai.. “Kenapa..?” Ucap Kai dan
Kyungsoo bersamaan. “Eoh.. Kau duluan” kata Kai. “Ani, kau duluan saja.” Ucap
Kyungsoo.
“Ladies first.” Lanjut Kai.
”Shireo..” tolak Kyungsoo.
“Arra, wae?”
“Mwo?”
“ Bukankah kau kerumahku untuk merawatku,
kenapa kau tidak memulainya.”
“Eh? iya, tapi tadi kau menarikku keluar
jadi aku sempat melupakannya tadi, hehe.. mian, mau aku lakukan sekarang?”
“Em, lakukan dengan baik."
Kyungsoo mengganti balutan
luka Kai, saat melakukannya Kyungsoo berjongkok dihadapan Kai, tanpa sengaja Kai
memperhatikan wajah Kyungsoo dengan bibir kissablenya yang manis. Kai
semakin mendekatkan kepalanya kearah Kyungsoo untuk melihat lebih dekat wajah
cantik itu. Kyungsoo mendongakkan kepalanya keatas dan melihat Kai yang berada
dekat dengannya. Wajah Kyungsoo berubah seperti ketakutan. “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa……….!!”
Teriak Kyungsoo histeris dan langsung menjauh beberapa meter dari Kai. “Yakk!! Do Kyungsoo! apa wajahku semenakutkan itu, berteriak seperti melihat hantu saja,
memangnya aku hantu eoh~?!” Kai terlihat tidak terima.
“A- a-ni.. bukan kau, tapi itu..” Kyungsoo menunjuk bahu kanan kai dengan ketakutan. Kai melihat kearah
yang ditunjuk Kyungsoo.
“ini hanya ulat.” Kai menyingkirkan ulat
itu dari bahunya, tetapi terlintas dipikirannya untuk mengerjai Kyungsoo. Kai
menyeringai evil, dia memakai kayu yang ada didekatnya untuk mengambil ulat itu
lagi dan menyembunyikannya di belakang bangku. “Sudah aman, sekarang kemari
selesaikan balutannya.” Kyungsoo mengelus dadanya bersyukur karena ulatnya
sudah tidak ada, lalu melanjutkan balutan pada kaki Kai.
Setelah selesai, Kyungsoo mendudukkan dirinya
di sebelah Kai, dan saat itulah Kai bertindak. Di taruhnya ulat tadi di sebelah
Kyungsoo. “Kyungsoo~ah tadi sepertinya jam milikku kutaruh disebelahmu, bisakah
kau ambilkan.” Pinta Kai. “Eoh, disini.. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!”
Kyungsoo berteriak ketakutan lagi dia berbalik dan tanpa sengaja memeluk Kai
dengan erat, Kai memang menginginkan itu. Tubuh Kyungsoo bergetar dan Kai bisa
merasakannya.
“Singkirkan itu!!, Cepaaat!!” Ujar Kyungsoo yang masih
memeluk tubuh Kai bahkan bertambah erat karena saking takutnya. Kai yang
sebenarnya masih ingin mengerjai Kyungsoo mengurungkan niatnya karena tidak
tega melihatnya. “Gwenchana Kyungsoo~ah aku sudah membuangnya.” Ucap Kai sambil
memeluk Kyungsoo dan mengusap- usap punggung Kyungsoo untuk menenangkannya.
Kyungsoo sadar akan hal yang ia lakukan dan
langsung melepas pelukannya pada Kai. “Ehh.. mianhe Kai.” Kyungsoo meminta
maaf seraya menundukan kepalanya. "hehe tidak apa-apa, Oohh.. awas ulatnya ada di bahumu!!!”
“Wwaaaaaaaaaaaaaaaaaa….!!!!!!!!!!! Singkirkan!! cepat!! Singkirkan!!!”
“Ahahahahahahahahaha… lihat wajahmu, kau benar-benar ketakutan,
HAHAHAHAHA!!” Kai tertawa lepas melihat Kyungsoo yang ketakutan dibuatnya.
BUGGH..!! Kyungsoo melempar sepatunya yang
hampir mengenai Kai. “Kau mengerjaiku eoh~?.. aku pulang!!”
Kai langsung menarik
tangan Kyungsoo.
“Hei aku kan hanya bercanda tadi, ayolah jangan marah..”bujuk
Kai.
“Bercandamu itu tidak lucu!” Kyungsoo mempoutkan bibirnya lucu. “Baiklah
aku minta maaf,, mianhe ne~”
“Huh..!” Kyungsoo melemparkan pandangannya kearah
lain. Kai menarik dagu Kyungsoo agar menghadap kearahnya. “Kyungsoo~ buing
buing~” Kai melakukan aegyo didepan Kyungsoo. Kyungsoo tercengang melihatnya,
dipikirannya ‘apa ini Kai yang kukenal, dia terlihat lebih tampan dan
menyenangkan. Tapi memang benar ini Kai, Kai yang baik hati, yang mau berteman
denganku. Baik dulu maupun sekarang dia tidak pernah berubah, membuatku semakin
mencintainya.’ “Kyungsoo.. Kyungsoo, Yakk!! Do Kyungsoo kenapa kau melamun
eoh~?” Kai membuyarkan lamunan kyungsoo. “ eh.. mianhe, em aku harus pulang, kau juga pulanglah, sampaikan salamku pada eomma mu, paipai.” Ucap Kyungsoo
yang langsung melesat pergi meninggalkan Kai sendiri di taman.
"Dasar bodoh.. sama seperti dulu.."
Kai hanya memandang kepergian kyungsoo dengan senyuman.
to be continue
to be continue